Postingan

Menampilkan postingan dengan label cerpen

Berdialog Dengan tuhan

Gambar
Doa merupakan cahaya yang berkilau. Ketika doa telah sampai ke langit, para malaikat akan segera mengenalinya, kemudian membukakan pintu-pintunya. Ketika doa tersebut telah sampai di hadapan Allah Ta’ala, para malaikat mengangkat tangannya tinggi-tinggi, serempak para malaikat dan seluruh penduduk langit mengucap, “Aamiin” Dan ketika Allah mendengar doa yang sampai kepada-Nya, Dia berfirman, “Aku datang memenuhi panggilanmu wahai hamba-Ku” Doa merupakan sarana berkomunikasi antara seorang hamba dengan Tuhannya. Pada saat berdoa itulah terjadi dialog yang mesra antara seorang hamba dengan penciptanya. Jika ibadah merupakan tindakan merendahkan diri dan tunduk-patuh terhadap semua perintah, larangan, dan aturan-Nya, maka doa merupakan penampakan rasa fakir kita kepada-Nya. Sikap berserah diri bahwa tidak ada daya dan upaya pada diri kita kecuali atas pertolongan-Nya.

Dakwah Santri Harus Rahmatan Lil Alamin

Gambar
Santri di gembleng di pondok pesantren, tak hanya menjadi teladan yang baik buat masyarakat harus mampu lebih dari itu, yaitu membimbing dan membina masyarakat dari ilmu-ilmu yang di perolehnya. Santri tidak sekedar menjadi pintar saja, tapi juga cerdas. Mereka siap menjawab segala pertanyaan dan teka-teki yang ditampilkan kehidupan dengan benar dan rahmatan lil alamin. Para santri yang belajar di pondok pesantren di ajari kitab kuning dan di dalam kitab kuning itu dapat disampaikan dengan cara yang arif dan penuh rahmatan lil alamin , maka bagaikan mata air yang tidak berhenti memancarkan air, seorang santri akhirnya menjadi Ulama‘ yang disegani di tengah masyarakatnya. Karena kitab-kitab kuning itu-hasil jerih payah Ulama salaf yang mulia, bagaikan gudang perbendaharaan ilmu yang tidak mungkin dapat habis untuk selama-lamanya. Dengan demikian, para Kyai muda   akhirnya dapat diterima di masyarakatnya dengan penerimaan yang baik, akan tetapi kualitas cara menyampaikannya

Hukum Rokok Dan kopi

Gambar
Rokok dan kopi bagaikan sebuah satu kesatuan dimana disitu ada kopi pasti selalu bersanding dengan rokok, entah karena penikmatnya yang memang pecinta kopi dan rokok atau karena kopi dan rokok adalah satu rangkaian molekul yang tak dapat dipisahkan seperti air laut dengan rasa asinnya itu, atau seperti gula dengan rasa manisnya dan juga garam dengan rasa asinnya begitu juga dengan asam dengan rasa kecutnya. Tak sedikit orang kita jumpai di tepi jalan atau kedai kopi bahkan di rumahpun juga seperti itu, ketika tengah melakukan ritual menghisap rokok pasti tak lupa terdapat kopi yang selalu setia menemani di atas cangkir mungil penuh kehangatan di pagi hari.  Kopi dan rokok selalu bersama dalam banyak hal, ketika mengobrol dengan seseorang atau ber ramai- ramaipun kopi masih menjadi rekan favorit dimanapun itu, tak pandang dari si miskin atau si kaya, menikmati kopi dan rokok secara bersamaan. Begitulah kopi dan rokok layaknya suami istri yang tak pernah ingin terpisahkan oleh h

Sejarah kopi dan Rokok Dan hukum-Nya

Gambar
Kutipan dari Syeikh Ihsan bin Syeikh Muhammad Dahlan (1901-1952), Jampes, Kediri, Jawa Timur, sudah menuliskan perdebatan ulama seputar rokok dalam kitabnya “Irsyad al-Ikhwan: Fi Bayani Ahkami Syurb al-Dukhan wa al-Qahwa”. (Petunjuk Kawan: Tentang Hukum Merokok dan Meminum Kopi). Pada awal-awal kemunculanya rokok (tembakau) belum dikenal dalam dunia Islam. Terbukti, misalnya, istilah tembakau sendiri bukanlah berasal dari Bahasa Arab. Ada beragam nama untuk menyebut kata ini, di antaranya “tûtûn” dan “at-tanbâk”. Istilah medis menyebutnya “banbajir”. Tembakau pertama kali ditemukan di daerah Tabacco, Meksiko. Setelah bangsa Eropa (Colombus) menemukan kepulauan Karibia dan di sana banyak sekali tanaman tembakau, serta kebiasaan penduduknya menghisap rokok yang terbuat dari daun tembakau, orang-orang migaran Eropa membawa biji tembakau untuk dibudidayakan di Eropa. Diperkirakan hal itu terjadi pada 1518 M/930 H. Kemudian pada 1560 M/977 H rokok mulai populer dan menyeba