Postingan

Menampilkan postingan dari Januari, 2017

Pangeran Dipanegara, Detik-Detik Menjelang Perang Jawa 1825 M

Gambar
“Den Siro Poro Satrio Nagari Mataram | Nagarining Jawi Dodot Iro | Sumimpin Watak | Wantune Sayyidina Ngali | Sumimpin Kawicaksanane Sayidina Kasan | Sumimpin kekendelane Sayidina Kusen | Den seksenono | Hing Wanci Suro | Londo bakal den siro sirnake soko tanah Jowo | Krana sinurung Pangribawaning poro Satrianing Muhammad yoiku Ngali, Kasan, Kusen | Siro podho lumaksanane yudho kairing Takbir lan Sholawat | Yen Siro gugur ing bantala | Cinondro guguring sakabate Sayidina Kusen Ing Nainawa” “Wahai para satria negeri Mataram. Negeri di Jawa tempat yang selalu aku pegang teguh bersama sifat kepemimpinan Sayidina Ali yang tegas, bersama sifat Sayidina Hasan yang bijak, juga bersama sifat kepemimpinan Sayidina Husain yang gagah berani. Wahai saksikanlah. Tunggulah sampai nanti datangnya bulan Muharam, saat orang-orang Belanda akan kita lenyapkan dari Tanah Jawa. Dengan kewibawaan dan sifat kesatria Muhammad, yaitu Ali, Hasan, dan Husein, kita semua akan berperang melawan p

Berdialog Dengan tuhan

Gambar
Doa merupakan cahaya yang berkilau. Ketika doa telah sampai ke langit, para malaikat akan segera mengenalinya, kemudian membukakan pintu-pintunya. Ketika doa tersebut telah sampai di hadapan Allah Ta’ala, para malaikat mengangkat tangannya tinggi-tinggi, serempak para malaikat dan seluruh penduduk langit mengucap, “Aamiin” Dan ketika Allah mendengar doa yang sampai kepada-Nya, Dia berfirman, “Aku datang memenuhi panggilanmu wahai hamba-Ku” Doa merupakan sarana berkomunikasi antara seorang hamba dengan Tuhannya. Pada saat berdoa itulah terjadi dialog yang mesra antara seorang hamba dengan penciptanya. Jika ibadah merupakan tindakan merendahkan diri dan tunduk-patuh terhadap semua perintah, larangan, dan aturan-Nya, maka doa merupakan penampakan rasa fakir kita kepada-Nya. Sikap berserah diri bahwa tidak ada daya dan upaya pada diri kita kecuali atas pertolongan-Nya.

Sejarah Tamansiswa

Gambar
Tamansiswa merupakan sebuah organisasi pendidikan dan pembentukan karakter kebangsaan yang memiliki pengaruh sangat besar di Negara Kesatuan Republik Indonesia. Sampai saat ini, masalah pendidikan dan pembentukan karakter peserta didik dapat dikatakan sudah menjadi identitas Tamansiswa. Banyaknya sekolah yang berhasil dirikan oleh Tamansiswa menjadi bukti yang sangat konkret bahwa Tamansiswa memiliki peranan yang sangat penting dalam proses menyiapkan generasi bangsa yang cerdas, berpendidikan, terwawas dan berkarakter kebangsaan. Dalam konteks ini, Tamansiswa tidak hanya berhasil mengentaskan bangsa Indoensia dari kebodohan dan penindasan, namun juga menawarkan suatu model pembaharuan sistem pendidikan modern yang terjaga identitas dan kelangsungannya sesuai dengan karakter bangsa Indonesia sendiri. Membicarakan Tamansiswa tentu saja tidak dapat dilepaskan dari pemikiran pendirinya, yakni Ki Hadjar Dewantara. Ki Hadjar Dewantara merupakan sosok nasionalis, pemikir, seniman

Berdagang Ala Rasulullah Saw

Gambar
Rasulullah Saw merupakan sosok teladan yang dijamin kebaikan dan kebenarannya sepanjang zaman. Sebagai orang yang beriman kepada Allah dan mengakui bahwa Muhammad adalah Rasul-Nya, maka kita harus menjadikan beliau sebagai teladan dalam segala hal. Baik dalam perkataan maupun perbuatan. Salah satu kewajiban kita sebagai orang yang beriman kepada Allah adalah mengikuti dan mencontoh Rasulullah Saw dalam memahami prinsip-prinsip agama ini. Salah satunya adalah mencontoh beliau dalam melakukan perniagaan/perdagangan dalam upayanya menjemput karunia-Nya. Disamping sebagai nabi dan rasul yang selalu memberikan contoh dan bimbingan agar umatnya mengikuti aturan-aturan Allah, beliau juga banyak memberikan contoh dan bimbingan kepada kita dalam melakukan perdagangan dan perniagaan yang menguntungkan semua pihak. Cara berdagang dan berniaga yang baik dan benar menurut ajaran agama Islam adalah dengan mengamalkan aturan-aturan yang telah ditetapkan oleh batasan-batasan syariat agam

Hakikat Pernikahan

Gambar
Hakikat pernikahan adalah untuk melahirkan, merawat, serta mentarbiyah generasi yang mencintai Rabb-nya. Nikah seharusnya dijadikan sebagai ladang ukhrawi. Sebagai investasi surgawi. Sebab apa? Sebab seba'da kita wafat, salah satu doa yang tetap mencucur adalah do'anya anak yang shaleh. Maka dari itu, memilih pasangan jangan hanya mengandalkan rasa. Atau cinta. Atau apalah namanya. Sadarilah bahwa Allah tak hanya memberi kita hati, namun juga akal. Akal, yang semestinya digunakan untuk mengemudikan hati agar ia tidak jatuh pada jiwa yang salah. Aduhai malang sekali, hanya demi 'memperjuangkan' si dia, kita mengacuhkan tuntutan agama. Sudah jelas akhlaknya buruk, shalat-nya jarang, 'amal shaleh-nya nihil, kita kekeh mempertahankan-nya hanya karena alasan cinta. Hingga, nasihat orangtua dihiraukan, lelaki baik yang datang diabaikan, bahkan nurani yang berbisik halus tak didengarkan. Maafkan jika ini agak berlebihan, Saudarku. Tapi renungilah sejena