Postingan

Syekh Siti Jenar dan Ajarannya yang Dianggap Sesat

Gambar
  Nama Syekh Siti Jenar cukup terkenal dalam sejarah Islam. Namun, sampai sekarang belum ada yang tau pasti apakah sejarah yang telah tersebar di masyarakat merupakan fakta atau hanya sekedar cerita rakyat.  Pernah berkontribusi dalam penyebaran Islam di Indonesia, ia memiliki banyak pengikut serta berbagai ajaran. Namun, salah satu ajarannya Manunggal Kawula Tuhan pada saat itu dinilai menyimpang dari syariat Islam.  Tak hanya ajarannya, kronologi kematian dari Sunan Jepara ini juga masih menjadi misteri mana yang benar dan salah. Untuk itu, mari simak pembahasan Munus dibawah ini terkait dengan Syekh Siti Jenar.  Silsilah Syekh Siti Jenar Syekh Siti Jenar memiliki nama asli Sayyid Hasan Ali al Husaini atau dikenal juga dengan Syekh Abdul Jalil atau Syekh Lemah Abang. Beliau memiliki darah Arab sepenuhnya dengan campuran darah Melayu. Darah Melayu didapatkannya dari sang ibu, Siti Fatimah. Sedangkan, darah Arabnya diturunkan dari sang ayah, Syekh Datuk Soleh yang dikenal seb

Misteri Batu Hitam & Kisah Syekh Subakir Usir Jin di Gunung Tidar

Gambar
Gunung Tidar yang berlokasi di tengah-tengah Kota Magelang, Jawa Tengah tidak lepas dari salah satu kisah Babad Tanah Jawa, yaitu Syekh Subakir. Ulama asal Persia ini diyakini sebagai sosok yang menancapkan tombak atau paku bumi di Gunung Tidar untuk mengusir bangsa jin yang berkuasa di sana. Dikisahkan bahwa negeri Arab sudah beberapa kali mengirim utusan untuk menyebarkan Agama Islam di tanah Jawa namun saat itu, masyarakat setempat masih kokoh memegang kepercayaan lama yang mempercayai tokoh-tokoh gaib penguasa bumi dan laut sekitar pulau Jawa. Para ulama itu dari negeri Arab tersebut mendapat banyak halangan yang sangat berat. Usaha dakwah mereka hanya berkembang dalam lingkup kecil saja. Oleh karena itu, diutuslah Syekh Subakir untuk menyebarkan agama Islam dengan membawa batu hitam yang dipasang oleh Syekh Subakir di seantero Nusantara, dan untuk tanah Jawa diletakan di tengah-tengahnya, yaitu Gunung Tidar. Efek dari kekuatan gaib suci yang dimunculkan oleh batu hitam terse

Kisah Syekh Subakir, Penyebar Islam di Tanah Jawa Sebelum Wali Songo

Gambar
Syekh Subakir sendiri merupakan salah seorang ulama dari Persia yang diutus Sultan Muhammad I dari Kekaisaran Ottoman di Turki pada tahun 1404 M, untuk menyebarkan ajaran Islam ke masyarakat di Pulau Jawa yang kala itu masih menganut ajaran Hindu dan Buddha. Bukan hanya itu, Beliau rupanya yang menyebarkan agama Islam pertama kalinya, berdasarkan sumber. Syekh Subakir ternyata menyebarkan Islam di tanah Jawa bersama Sang Paman Maulana Malik Ibrahim atau Sunan Gresik. Maulana Malik Ibrahim atau Sunan Gresik sendiri merupakan generasi awal dari Wali Songo (sembilan waliyullah penyebar Islam di pulau Jawa). Kisah Syekh Subakir dalam perjalanannya menyebarkan ajaran Islam ternyata dikenal sangat luas lapisan masyarakat di daerah Jawa. Pasalnya, selain sebagai pendakwah dalam menyebarkan ajaran Islam, Beliau ternyata dikenal memiliki kekuatan yang luar biasa. Kekuatan yang dikenal dari Syekh Subakir oleh orang Jawa yaitu kesaktiannya dalam mengusir para lelembut yang menghuni waktu

Rais am PBNU dari masa kemasa berserta Biografinya

  Kepengurusan  Nahdlatul Ulama  dibedakan menjadi dua, yakni Syuriah (setara legislatif) dan Tanfidziyah (setara eksekutif), jabatan tertinggi Syuriah disebut Rais' Aam, sedangkan jabatan tertinggi Tanfidziyah disebut Ketua Umum. Ketua umum dalam menjalankan tugas-tugasnya harus tunduk dan patuh kepada Rois ‘Aam. Rais 'Aam  adalah jabatan tertinggi didalam tubuh kepengurusan Nahdlatul Ulama’ yang keberadannya ada di dalam jajaran syuriah (sesepuh). Rais ‘Aam dibantu oleh Wakil, Katib, dan A'wan. Jabatan  Rais 'Aam  pertama kali adalah  Hadratussyaikh Hasyim Asy'ari  dengan sebutan  Rais Akbar  sebab beliau sebagai pendiri sekaligus pimpinan tertinggi pertama kali di dalam  Nahdlatul Ulama . Saat ini pejabat Rais 'Aam masa khidmat 2022-2027 adalah  KH. Miftachul Akhyar . Mari kita simak siapa saja yang pernah menjadi Rais am PBNU dari masa kemasa berserta Biografinya. Pertama, Masa Khidmat PBNU 1926-1947. Hadratussyaikh  Kiai   Haji   Muhammad Hasyim Asy