Kesaktian Prabu Jayabaya Didapat dari Seorang Wali Sakti Sebelum Masa Sunan Gunung Jati dan Walisongo
Prabu Jayabaya merupakan Raja Panjalu atau Kediri yang memerintah pada sekitar tahun 1135-1157. Jayabaya selama ini banyak dikenal karena berbagai ramalannya yang dikenal sebagai Jangka Jayabaya. Ramalan-ramalan ini awalnya tertuang dalam bentuk tembang atau kakawin yang ditulis oleh Jayabaya.
Prabu Jayabaya yang dikenal dengan kitab Ramalan
Jayabaya, ternyata berguru pada seorang wali yang sangat sakti sebelum masa
sunan Gunung Jati dan Walisongo ada di tanah Jawa.
Sejarah Islam yang ada diyakini beberapa abad sebelum gerakan
dakwah yang dilakukan Sunan Gunung Jati dan Walisongo di
tanah Jawa.
Sebagian sejarawan menafsirkan kata di atas adalah Syekh Syamsuddin
al-Wasil, yang mengajarkan ilmu perbintangan dan nujum pada Prabu Jayabaya.
Hadir seorang wali yang dikenal sangat sakti dengan keramat
yang dimilikinya, sehingga dia memiliki seorang murid yang sakti juga
yaitu Prabu Jayabaya.
Ramalan Prabu Jayabaya disebut sebagai Jangka Jayabaya yang
melegenda. Beberapa ramalannya saat itu tentang masa depan hingga kini diyakini
terbukti.
Sejumlah bukti kebenaran ramalan Prabu Jayabaya banyak
diingat masyarakat. Di antaranya ramalan bahwa Pulau Jawa nantinya akan
berkalung besi.
Jika ditafsirkan sekarang kemungkinan adalah kehadiran kereta
api dengan relnya dari besi yang mengelilingi Pulau Jawa. Ramalan Prabu
Jayabaya yang terkenal lainnya adalah kedatangan pria berkulit putih yang akan
menduduki Jawa dalam waktu yang sangat lama.
Ramalan itu kemudian dikaitkan dengan penjajahan Indonesia
oleh Belanda yang menjejakkan kaki di bumi Nusantara pada 1595, lebih dari 400
tahun setelah pemerintahan Prabu Jayabaya.
Dalam Atlas Walisongo juga dituliskan kalau Prabu
Jayabaya mempelajari kitab Al Musyarar, kitab tentang ilmu falak
perhitungan hingga bisa meramal. Sehingga Prabu Jayabaya menciptakan
kitab Ramalan sendiri yang dikenal Kitab Ramalan Jayabaya.
Bukan hanya ilmu perbintangan yang diajarkan Syekh Syamsudin,
dia juga diyakini menunjukkan keramat yang dimilikinya yang digambarkan
seperti kesaktian Agistya.
Komentar
Posting Komentar