Sejarah dan System pendidikan di India


Sejarah Pendidikan di India
Rakyat India terbagi menjadi 4 Kasta, yaitu Brahmana, Ksatria, Waisya dan Sudra. Pada masa India kuno penyelenggara pendidikan adalah Kasta Brahmana. Karena kasta Brahmana terdiri dari kaum pendeta. Kasta ksatria terdiri dari kaum bangsawan, prajurit, mereka menerima pengajaran dalam membaca, menulis, berhitung dan ilmu siasat perang. Kasta Waisya terdiri dari para tukang, pedagang, peladang dan sebagainya. Kasta waisya mendapat pengajaran dalam bidang pertanian. Kasta paling rendah yaitu kasta sudra dianggap sebagai manusia yang hina, hanya dapat melakukan pekerjaan budak dan tidak berhak mendapatkan pendidikan.
Ciri  ciri pendidikan pada masa itu adalah:
1.  Pendidikan agama diutamakan. Dasar pendidikannya adalah kitab suci orang India yaitu veda
2.  Kasta Brahmana yang menjadi penyelenggara pendidikan
3.  Mempunyai tujuan pendidikan yaitu untuk mencapai kebahagiaan serta kesempurnaan mistik dengan ilmu pengetahuan sebagai alatnya
4. Pendidikan untuk kaum perempuan tidak diperhatikan kecuali untuk calon calon penari kuil. Penyelenggara pendidikan pada masa itu biasa dilakukan oleh Kasta Brahmana. Veda merupakan sumber pengetahuan pada masa pendidikan tersebut dan menjadi sumber pengetahuan yang pertama dipelajari oleh para calon pendeta dan kaum lainnya selain kasta sudra.
Ciri dan tujuan pendidikan di India
Ciri-ciri pendidikan di India adalah :   
a.     Pengajaran agama di nomor satukan.
b.     Pendidikan diselenggarakan oleh kasta Brahmana.
c.      Tujuan pendidikan; mencapai kebahagian abadi (Nirwana).
Sedangkan tujuan pendidikan di India antara lain :                   
1.    Untuk memberantas penyakit buta huruf
2.    Meningkatkan mobilitas dan integrasi sosial
3.    Untuk memajukan/ mengembangkan ilmu dan teknologi
4.    Untuk meningkatkan perkembangan ekonomi
5.    Untuk memperbaiki kondisi sosial masyarakat
Kebijakan Pendidikan di India           
       India memilih komitmen untuk menyebarluaskan pengetahuan dan kebebasan berfikir di kalangan penduduk yang direfleksikan pada kebijakan dalam undang-undangnya, yaitu pasal 45 dinyatakan bahwa Negara berupaya menyediakan pendidikan secara gratis selama 10 tahun, dan bagi anak-anak hingga mereka berusia 14 tahun. Sedangkan pasal 29 ayat 1 menyatakan bahwa warga Negara yang memiliki ragam bahasa dan tulisan mendapatkan perlakuan khusus dalam bidang ekonomi
Sejak 1976, pemerintah pusat telah menetapkan untuk bertanggung jawab dalam pembiayaan serta mengatur pendidikan dasar hingga menengah, dan mengadakan koordinasi dengan program pendidikan tinggi. Pemerintah juga memberikan kesempatan yang sama dalam pendidikan umum.
Sistem Pendidikan di India     
Pendidikan di India saat ini menggunakan pola dan substansi yang di adobsi dari Negara barat, dimana pertama kali di perkenalkan oleh Negara Inggris pada abad ke-19. Komisi pendidikan India telah menetapkan kebijakan sistem pendidikan 10-2-3 untuk usia sekolah, . Tingkat awal 10 tahun terbagi dalam 3 jenjang, yaitu primary(5 tahun), upper primary (3 tahun), dan secondary (2 tahun).




Bila dijabarkan dalam tingkat usia sekolah akan tampak sebagai berikut :
a. tingkat dasar (primary stage) yang meliputi kelas I sampai V yakni 5 tahun masa belajar. Ini dilaksanakan di 20 negara bagian dan teritoria india.
b. pendidikan tingkat menengah (middle stage) meliputi kelas VI sampai VIII diselenggarakan di 18 negara bagian dan teritoria india.
c. pendidikan menengah atas (secondary stage) meliputi kelas IX sampai X. Kelas ini di selenggarakan di 19 negara bagian dan territorial india.
Struktur pendidikan sekolah yang seragam tersebut telah di adobsi oleh seluruh Negara bagian dan teritori India. Walaupun demikian, dilingkungan dan teritori India masih dijumpai sejumlah kelas yang menyelenggarakan pendidikan dasar (primary), menengah (upper primary), dan (high and higher secondary school).
Pendidikan jurusan, baik teknik maupun bisnis menetapkan pola pendidikan Ghandi, yaitu pembentukan manusia yang berkepribadian utuh, kreatif dan produktif. Pada tahun 1960-1992 kemajuan minat siswa pada sekolah kejuruan sangat kecil hanya mencapai 6%. Baru pada 1995 terjadi lonjakan yang signifikan, mencapai 25% dari keseluruhan siswa yang mengikuti pendidikan tinggi mengambil jurusan ini.
Mengenai pendidikan Islam, stukturnya dilakukan berjenjang pada tingkat rendah (tahtania) dilakukan selama 3 tahun, (watsania) menengah dilakukan selama 4 tahun, atau tingkat atas (fauqania) dilakukan selama 2 tahun. Kemudian jenjang maulvi selama 2 tahun, alim selama 2 tahun.
Salah satu madrasah yang terkenal sebagai jamiatul banaat yang terletak di Hyderabat, bagian selatan India, memberikan pendidikan khusus untuk perempuan di India dengan materi pembelajaran Bahasa arab, sasrta arab, Al-quran, tafsir, hadist, dan fikih. Disamping itu juga memberikan pendidikan kerumah-tanggaan seperti perawatan anak, menjahit, dan memasak


Kurikulum di India
Penyelenggaraan pendidikan berlangsung di rumah (keluarga) dan sekolah. Materi pelajaran yang diajarkan yaitu astronomi, matematik, pengetahuan tentang obat-obatan, hukum, kesusasteraan, sejarah. Soal mutu pendidikan di India sekarang sudah dikatakan tinggi (berkualitas). Beberapa institut di sana sudah menerapkan kurikulum dan metode proses belajar mengajar seperti halnya model Harvard. Salah satu perguruan tinggi Islam di India adalah Jamia Millia Islamia. Jamia Millia Islamia juga merupakan salah satu kampus terbaik yang terdapat di New Delhi, India. Jamia Millia Islamia yang merupakan kampus bermayoritas Muslim dikenal dengan kualitasnya dalam sistem pembelajaran dan penelitian serta telah menghasilkan sarjana di berbagai bidang keilmuan, khususnya yang berkaitan dengan ilmu-ilmu keislaman. Jamia Millia Islamia mengadopsi sistem pendidikan yang sama dengan University of Delhi, yaitu sistem Eropa dan sistem Amerika.
Dengan gabungan sistem ini tingkat keseriusan belajar mahasiswa sangat tinggi. Strategi yang digunakan dalam proses pembelajaran bagi mahasiswa di Jamia Millia Islamia adalah independent learning. Pada dasarnya, fasilitas belajar mengajar yang disediakan di kedua kampus ini lengkap adanya namun dalam kondisi sederhana. Soal gaji bagi pengajar, kehidupan mereka jauh dari kesan mewah. Tidak seperti kebanyakan yang berlaku di Indonesia, keunggulan dan prestise seorang akademisi tidak diukur dengan indikator material, namun mengarah pada kultur akademis yang mencipta, dengan seberapa sering keilmuan dan pemikirannya yang dicurahkan dalam bentuk karya tulis masuk dalam jurnal internasional dan seberapa tinggi frekuensi mengajar di universitas lain terutama di kampus-kampus di luar negeri dan masih banyak lagi hal yang menjadi indikator bagi seorang profesor yang berkualitas yang masih bernuansa akademik. Mutu jauh lebih penting bagi India.
Pendidikan di India dikendalikan oleh pemerintah pusat dan pemerintah daerah yang keduanya bertanggung jawab atas pendidikan dengan kekhususan dimana daerah mempunyai otonomi untuk mengatur hal khusus dalam pendidikan.
India sudah membuat kemajuan yang besar dalam rangka partisipasi pendidikan dimana sudah banyak anak hadir di sekolah mengenyam pendidikan dasar(primary education) dan angka melek huruf penduduk juga meningkat. Peningkatan sistem pendidikan tersebut sedikit banyak dapat memberikan andil dalam peningkatan ekonomi, meskipun belum sesuai yang diharapkan.    Sebagian besar kemajuan pendidikan didukung oleh institusi swasta, India masih menghadapi berbagai tantangan meskipun investasi dalam bidang pendidikan meningkat, 40% dari populasi masih buta huruf dan 15% pemuda hanya mengenyam pendidikan menengah. Sebelum tahun 1976, penddikan menjadi tanggung jawab pemerintah daerah, sedangkan pusat hanya mengurus bagian tertentu seperti koordinasi, penentuan standart pendidikan dsb. Sejak tahun 1976, pendidikan di India menjadi tanggung jawab bersama antara pemerintah pusat dengan pemerintah negara bagian.
Kualitas pendidikan di India mampu bersaing di dunia internasional tidak muncul dengan tiba-tiba. Ada beberapa hal yang menjadi faktor pendorong kemajuan dan perkembangan pendidikan di India, di antaranya yaitu:
Pertama, universitas-universitas modern di India sudah berdiri sejak 1857 dan mapan. Sebagian kampus yang terkenal di India sudah berdiri sejak masa penjajahan inggris. Dengan usia yang cukup lama tersebut, mereka sudah cukup mempunyai pengalaman dan matang dalam sistem pengelolaan dan upaya untuk meningkatkan kualitas SDM di India.
Kedua,pengunaan Bahasa Inggris sebagai Bahasa pengantar di lembaga-lembaga pendidikan dan lembaga pemerintahan  di India, dengan menggunakan Bahasa Inggris, mahasiswa di India tidak lagi mempunyai masalah untuk mendapatkan berbagai ilmu dari semua perspektif dan pendekatan dengan jumlah referensi yang sangat banyak.
Ketiga, dosen India minimal sudah menyelesaikan pendidikan doctor (S-3), bahkan tidak sedikit dari mereka yang menyelesaikan S-2 dan S-3 beberapa kali. Oleh karena itu tidak jarang kita menemukan dosen dengan gelar ganda, seperti Dr.Gurusami,M.,Sc.,M.E.D,.Ph.D.
Keempat, India mengembangkan berbagai kampus yang fokus pada satu bidang ilmu tertentu yang kemudian menjadi kekuatan pilar pendidikan di India, yang alumninya berkualitas dan tidak diragukan lagi di dunia Internasional.



Tokoh pendidikan di india
1.      Rabindranath Tagore
Tagore lahir di Calcutta pada tanggal 7 Mei 1861. Di kirim untuk belajar di Inggris  pada tahun1877 untuk belajar ilmu kehakiman. Tahun 1886 Tagore menikah dan gemar menjalani kehidupan secara pendeta. Pada tahun 1900 mendirikan shanti Niketan (pantai perdamaian). Tahun 1913 ia mulai mengadakan perjalanan mengelilingi dunia. Tagore adalah seorang pembaharu sosial, pendidik, pujangga, ahli musik dan ahli filsafat yang berusaha memperjuangkan kemajuan bangsanya dan memperjuangkan tercapainya perdamaian dunia.
Hasil karyanya di bidang kesusasteraan yang terkenal adalah Gitanjali (1913) dan merebut hadiah nobel bagi kesusateraan. Tahun 1915 mendapat gelar Doktor honoris causa dalam bidang kesusasteraan dari universitas Calcutta dan tahun 1941 dari universitas Oxfrod. Pada tahun 1927 ia mengunjungi Jawa dan Bali, juga mengunjungi Taman Siswa. Tagore mimur dan Barat harus ada kerjasama.
Cita  cita hidup Tagore adalah:
a. Pembaharuan kebudayaan India lama dengan menggabungkan antara idealisme Timur dan idealisme Barat. Tapi tetap dengan pedoman bahwa India harus tetap memiliki sifat  sifatnya yang asli
b. Persaudaraan sedunia tanpa mengenal perbedaan kasta, kulit, bangsa, dan agama
c. Pembaharuan di lapangan sosial, memajukan rakyat dengan pendidikan rakyat, sehingga setiap desa menjadi suatu Sriniketan (panti kemakmuran)
Dalam bidang pendidikan dan pengajaran:
a. Murid belajar dengan melakukan (mencoba sendiri), dengan kegiatan musik dan tari, dengan hidup dan bekerja di alam bebas.
b. Agama menjadi dasar sistem pendidikan asrama (sistem guru kula)
c. Kehidupan di sekolah harus otonom, yang berhak dan memerintah sendiri (self government)
Lembaga yang berhasil didirikan oleh Tagore :  Shantiniketan (panti perdamaian), tahun 1901 di Bolpur (159 km dari Calcuta), Sriniketan (panti kemakmuran), sekolah pertanian dan perkebunan, tahun1921, merupakan penjelmaan perdamaian dunia. Semboyannya jatra visvan bharati ekanidan yaitu seluruh dunia berkumpul pada satu tempat, Tagore menghendaki universitasnya menjadi pusat kebudayaan dunia. Tagore mempunyai fakultas  fakultas yang meliputi :
a.       Fakultas kala bhavana ( fakultas kesenian)
b.      Fakultas sangit bhavana ( fakultas music)
c.       Fakultas hindia bhavana ( fakultas sastra dan kebudayaan Hindu)
Di samping sekolah juga  mendirikan asrama murid, sekolah dan murid merupakan suatu masyarakat kecil. Aturan dalam bermasyarakat mereka tentukan sendiri, termasuk hukuman terhadap pelanggaran  pelanggaran.
Pengaruh Tagore cukup besar di tingkat dunia atas usahanya memperkenalkan dan mengangkat kebudayaan Timur. Moh.Syafei dan Ki Hadjar Dewantara termasuk di antaranya yang terpengaruh juga prinsip pendidikan dari Tagore.
2.      Sayyid Ahmad Khan
Sayyid Ahmad Khan lahir di Delhi pada tahun 1817. Ia mendapat pendidikan dan pengajaran termasuk membaca Al-Quran di rumahnya sendiri. Ia adalah tokoh pendidikan yang besar di India, pendiri Universitas Islam di India (Aligarch College,1875). Pada tahun 1889 mendapat gelar doktor honoris causa dalam ilmu hukum dari Universitas Edenburgh, dan meninggal dunia pada tahun 1899.
Cita  citanya adalah mewujudkan masyarakat islam yang modern dengan mengambil Turki sebagai contoh. Semboyannya adalah tolonglah dirimu sendiri, hanya dengan demikian engkau dapat maju.




Beberapa usahanya di bidang pendidikan antar lain:
a. Mendidirikan Alifarch College ( universitas islam ), yang bertujuan untuk menciptakan pemimpin  pemimpin dan sarjana - sarjana    muslim yang sanggup mewujudkan masyarakat islam yang modern. Universitas di bagi menjadi 2 bagian, yaitu : bagian Inggris dan Timur. Seluruh mahasiswa diwajibkan mempelajari agama islam. Orang Hindu dan Kristen juga diterima menjadi mahasiswa
b. Pada tahun 1875 mendirikan Mohammadan Educational Conference, konferensi ini diadakan setiap tahun sekali
c. Tahun 1888 mendirikan organisasi patriotic Association, yang bertujuan mengimbangi usaha  usaha kongres India yang makin mengutamakan kepentingan  kepentingan golongan Hindu saja.

Komentar

  1. Just want to say your article is as surprising. The clarity in your
    post is just great and i could assume you're an expert on this subject.
    Fine with your permission allow me to grab your RSS feed
    to keep updated with forthcoming post. Thanks a million and
    please continue the rewarding work.

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ushul Fiqh: pengertian amar dan nahi

Pengertian Dharuriyyat, Hajiyyat dan Tahsiniyyat

Makalah : Fiqih Muamalah Ju’alah ( Pemberian Upah )