Pembagian Materi Kelas


Untuk menentukan aturan-aturan pemikiran yang tepat, logika menganalisis unsur-unsur pemikiran manusia.
Unsur-unsur pokok pemikiran yang menjadi bagian materi-materi logika:
1. Pemikiran yang pertama adalah mengerti permasalahan yaitu memahami apa yang menjadi permasalahan yang sedang dihadapi.kegiatan mengerti permasalahan ini dapat dibangun melalui penginderaanmisalnya dengan mengamati.
2. Pekerjaan akal yang kedua adalah adanya kausualitas (adanya keterkaitan) yaitu membangun hubungan yang ada antara pengertian-pengertian yang ada itu (antara fakta yang ada).
3. Pekerjaan akal yang ketiga adalah menyimpulkan, yaitu menghubungkan berbagai hal yang diketahui itu  sedemikian rupa sehingga kita dapat menyimpulkan permasalahan yang ada tersebut.

MATERI MATERI LOGIKA
1. Unsur unsur penalaran: Pengertian & Term
Penalaran merupakan konsep yang paling umum menunjuk pada salah satu proses pemikiran untuk sampai pada suatu kesimpulan sebagai pernyataan baru dari beberapa pernyataan lain yang telah diketahui.
Pernyataan itu terdiri atas pengertian-pengertian sebagai unsurnya yang antara pengertian satu dengan yang lain ada batas-batas untuk menghindarkan kekaburan arti. Dalam proses pemikiran ini perlu dipelajari terlebih dahulu unsur-unsur dari penalaran pada umumnya yang bertitik tolak pada materi yang dibicarakan. Unsur-unsur di sini bukan bagian-bagian yang menyusun suatu penalaran, tetapi segala sesuatu sebagai prinsip yang harus diketahui terlebih dahulu karena penalaran adalah suatu proses yang sifatnya dinamis tergantung pada pangkal pikirnya.
Menurut Noor Ms Bakry (1983), unsur-unsur penalaran yang dimaksudkan adalah tentang pengertian, karena pengertian ini merupakan dasar dari semua bentuk penalaran. Untuk mendapatkan pengertian sesuatu dengan baik, sering juga dibutuhkan suatu analisis dalam bentuk pemecahbelahan sesuatu pengertian umum ke pengertian yang menyusunnya, hal ini secara teknis disebut istilah pembagian. Selanjutnya diadakan pembatasan arti atau definisi
Pengertian juga disebut konsep atau ide. Konsep adalah sebuah kata yang berasal dari bahasa latin conceptus (kata benda masculinum) yang dibentuk dari kata conceptum yang berasal dari kata kerja concipio Kata concipio berarti mengambil ke dalam dirinya, menerima, mengisap, menampung, menyerap atau menangkap. Conceptum berarti mengambil, menyerap, membayangkan dalam pikiran, mengerti dan menangkap. Conceptus berarti cerapan, bayangan dalam pikiran, pengertian dan tangkapan.
Pengertian dalam logika diartikan hasil tangkapan akal manusia mengenai suatu objek. Pengertian ini kalau diungkapkan dalam bentuk kata atau simbol maka pengungkapan itu disebut term. Jadi, term itu bentuknya dan pengertian itu isinya. Term adalah pernyataan lahiriah dari pengertian. Term sebagai ungkapan pengertian jika terdiri atas satu kata dinamakan dengan istilah term sederhana. Misalnya manusia, hewan, kursi, meja, kera dan sebagainya. Kalau terdiri atas beberapa kata dinamakan term kompleks. Misalnya reaktor atom, kesenian daerah modern, pesawat terbang, kepala sekolah dan sebagainya

2. pembagian & penggolongan logika
adalah suatu kegiatan akal budi yang tertentu. dalam kegiatan ini, akal budi menguraikan,membagi, menggolongkan, dan menyusun pengertian tertentu. penguraian dan penyusunan itu diadakan menurut kesamaan dan perbedaanya. beberapa aturan dalam mengadakan pembagian atau penggolongan yaitu :
a. pembagian itu harus lengkap.
b. pembagian itu harus sungguh sungguh memisahkan
c. harus menggunakan dasar atau prinsip yang sama
d. harus sesuai dengan tujuan yang akan dicapai.
Penggolongan yakni, dari barang-barang,kejadian,fakta,atau proses alam kodrat individu yang beraneka coraknya, menuju kearah keseluruhan yang sistematis dan bersifat umum sampai tercapainya genus yang tertinggi.

3. Definisi & Dasar-dasar penalaran

Definisi berasal dari kata latin definire yang berarti menandai batas batas pada sesuatu, menentukan batas, memberi ketentuan atau batasan arti. jadi, definisi dapat diartikan penjelasan apa yang dimaksudkan dengan sesuatu term, atau dengan kata lain definisi adalah sebuah pernyataan yang memuat penjelasan disebut definiendum yang berisi istilah yang harus diberi penjelasan, dan bagian pembatas disebut definiens yang berisi uraian mengenai arti dari bagian pangkal. misalnya manusia adalah makhluuk berakal. dalam definisi tersebut, manusi adalah difiniendum, dan makhluk berakal adalah definiens
Dasar penalaran yang kedudukannya sebagai bagian langsung dari bentuk penalaran adalah pernyataan, karena pernyataan inilah yang digunakan dalam pengolahan dan perbandingan. pernyataan yang bagaimanakah  yang dijadikan dasar penalaran dan bagaimana prinsip-prinsip dalam penalaran

4. penalaran langsung proposisi kategoris
Penalaran Proposisi Kategoris Penalaran adalah suatu proses penarikan kesimpulan dari satu atau lebih proposisi. Penalaran ada dua, yakni penalaran langsung dan tidak langsung. Penalaran langsung adalah penalaran yang didasarkan pada sebuah proposisi kemudian disusul proposisi lain sebagai kesimpulan dengan menggunakan term yang sama. Ada dua penalaran langsung yakni penalaran oposisi dan penalaran eduksi.
Adapun penalaran tidak langsung adalah penalaran yang didasarkan atas dua proposisi atau lebih kemudian disimpulkan. Penalaran langsung dan tidak langsung ini untuk mengolah proposisi kategoris.
5. silogisme kategoris
Silogisme adalah proses logis yang terdiri dari tiga bagian. Dua bagian pertama merupakan premis-premis atau pangkal tolak penalaran silogistik. Sedangkan bagian ketiga merupakan perumusan hubungan yang terdapat antara kedua bagian pertama melalui pertolongan term penengah (M). bagian ketiga ini disebut juga kesimpulan yang berupa pengetahuan baru (konsekuens). Proses menarik suatu kesimpulan dari premis-premis tersebut disebut penyimpulan.
Suatu premis adalah suatu pernyataan yang dirumuskan sedemikian rupa sehingga pernyataan tadi menegaskan atau menolak bahwa sesuatu itu benar atau tidak benar. Suatu premis dapat mengatakan suatu fakta, suatu generalisasi, atau sekedar suatu asumsi atau sesuatu yang spesifik.
Pada pokoknya silogisme mempunyai dua bentuk asli, yaitu: silogisme kategoris dan silogisme hipotetis
Silogisme Kategoris adalah struktur suatu deduksi berupa berupa suatu proses logis yang terdiri dari tiga bagian yang masing-masing bagiannya berupa pernyataan kategoris (pernyataan tanpa syarat.
Sebagai suatu bentuk logis yang sudah baku, silogisme kategoris bermakna sekali dalam percakapan sehari-hari, diskusi,buku dan pidat,jalan pikiran kita jarang dirumuskan dalam bentuk silogisme. Tetapi begitu masalah mengapa dipersoalkan, maka orang akan mencari alasan-alasannya. Disinilah bentuk silogisme kategoris dapat membantu menunjukkan jalan atau tahap-tahap penalarannya. Misalnya, apabila seseorang ditanya,”mengapa korupsi itu haram?” maka akan dicari alasannya, dan kemudian berkata” karena korupsi adalah mencuri.” Jika kemudian diberi bentuk logis, maka dapat diperoleh silogisme sebagai berikut:
Mencuri itu haram,.Korupsi adalah mencuri.,Maka korupsi adalah haram.
6. hukum dasar & metode praktis penyimpulan silogisme kategori

Perbandingan dua proposisi dalam bentuk silogisme walaupun ada term sebagai pembanding belum tentu dapat diambil kesimpulan secara tepat dan pasti. Untuk menentukan ketepatan dan kepastian kesimpulan yang dihasilkannya, harus mengikuti aturan-aturan tertentu yang langsung berbentuk rumusan silogisme berkesimpulan tepat dan pasti. Aturan-aturan itu disebut hokum dasar penyimpulan yang muncul dari hakikat silogisme itu sendiri. Aturan itu adalah:

1. Dua hal yang sama, apabila yang satu diketahui sama dengan hal ketiga, yang lain pun pasti sama.

Contoh: semua manusia berakal budi. Semua yang berakal budi berbudaya. Jadi, semua manusia berbudaya.

2. Dua hal yang sama, apabila sebagian yang satu termasuk dalam hal ketiga, sebagian yang lain pun termasuk didalamnya.

Contoh: semua rakyat Indonesia adalah warga Negara Indonesia. Sebagian warga Negara Indonesia adalah keturunan Cina. Jadi, sebagian rakyat Indonesia keturunan Cina.

3. Antara dua hal, apabila yang satu sama dan yang lain berbeda dengan hal ketiga, dua hal itu berbeda.

Contoh: semua yang berakal budi adalah manusia. Semua manusia bukan kera. Jadi, semua yang berakal budi bukan kera.

4. Apabila sesuatu hal diakui sifat yang sama dengan keseluruhan maka diakui pula sebagian sifat oleh bagian-bagian dalam keseluruhan itu.

Contoh: semua warga Muhamadiyah adalah rakyat Indonesia. Semua rakyat Indonesia adalah berpancasila. Jadi semua warga Muhamadiyah berpancasila.

5. Apabila sesuatu hal diakui sebagai sifat yang sama dengan bagian dari suatu keseluruhan maka diakui pula sebagai bagian dari keseluruhan itu.

Contoh: sebagian makhluk adalah manusia. Semua manusia adalah berbudaya. Sebagian makhluk adalah berbudaya.

6. Apabila sesuatu hal diakui sebagai sifat yang meliputi keseluruhan maka meliputi pula bagian-bagian dalam keseluruhan itu.

Contoh: semua manusia adalah makhluk. Semua makhluk ciptaan Tuhan. Jadi, semua manusia adalah ciptaan Tuhan.

7. Apabila sesuatu hal tidak diakui oleh keseluruhan maka tidak diakui pula oleh bagian-bagian dalam keseluruhan.

Contoh: semua warga Leteng Agung adalah rakyat Indonesia. Semua rakyat Indonesia tidak beraliran komunis. Jadi, semua warga Leteng Agung tidak beraliran komunis

7. sistem nilai kebenaran : pengolahan proposisi majemuk
Proposisi majemuk adalah pernyataan yang terdiri atas dua bagian yang dapat dinilai benar atau salah. Proposisi majemuk dapat dibedakan menjadi 3,yaitu propsisi hipotesisi,proposisi disjungtif,dan proposisi konjungtif.

8. system nilai kebenaran : silogisme majemuk & dilema
Silogisme pada umumnya adalah suatu bentuk penyimpulan berdasarkan hubungan dua pernyataan yang melahirkan pernyataan lain sebagai kesimpulannya. Silogisme majemuk dapat didefinisikan suatu bentuk penyimpulan berdasarkan hubungan dua pernyataan,yang salah diantaranya merupakan pernyataan atas hubungan dua bagian sebagai premis mayor yang dapat mewujudkan pernyataan lain sebagai kesimpulannya.
Dilema adalah argumentasi, bentuknya merupakan campuran antara silogisme hipotetik dan silogisme disyungtif. Hal ini terjadi karena premis mayornya terdiri dari dua proposisi hipotetik dan premis minornya satu proposisi disyungtif. Konklusinya, berupa proposisi disyungtif, tetapi bisa proposisi kategorika. Dalam dilema, terkandung konsekuensi yang kedua kemungkinannya sama berat. Adapun konklusi yang diambil selalu tidak menyenangkan. Dalam debat, dilema dipergunakan sebagai alat pemojok, sehingga alternatif apapun yang dipilih, lawan bicara selalu dalam situasi tidak menyenangkan.
contoh : Jika Ismail jujur Solikin akan membencinya. Jika Ismail tidak jujur Rahmat akan membencinya. Sedangkan Ismail harus bersikap jujur atau tidak jujur. Berbuat jujur ataupun tidak jujur Ismail akan tetap dibenci
9. kesesatan fikir: formal,bahasa,dan relevansi
Sesat pikir adalah proses penalaran atau argumentasi yang sebenarnya tidak logis,salah arah,dan menyesatkan,suatu gejala berfikir yang salah disebabkan oleh pemaksaan prinsip-prinsip logika tanpa memperhatikan relevansinya. (Sumaryono,1999).
Sesat pkir dapat terjadi dalam :
a. Definisi
b. Penggolongan
c. Perlawanan
d. Dalam mengelolah proposisi majemuk
SUMBER-SUMBER KESESATAN
Dalam logika deduktif, kita dengan mudah memperoleh kesesatan karena adanya kata-kata yang disebut homonym,yaitu kata yang memiliki banyak arti yang dalam logika biasanya disebut kesalahan sematik atau bahasa. Selain itu, bisa juga karena prasangka pribadi,pengamatan yang tidak lengkap atau kurang teliti,kesalahan klasifikasi atau penggolongan tidak lengkap atau tumpang-tindih maupun masih campur aduk.
KESESATAN BERSIFAT SEMATIK/BAHASA
1. Kesesatan karena Aksen atau Tekanan
2. Kesesatan Karena Term Ekuivok
3. Kesesatan karena Arti kiasan (Metafora)
4. Kesesatan karena Amfibol

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ushul Fiqh: pengertian amar dan nahi

Pengertian Dharuriyyat, Hajiyyat dan Tahsiniyyat

Makalah : Fiqih Muamalah Ju’alah ( Pemberian Upah )