Perkembangan pada masa kanak-kanak (2-13 thn)
Perkembangan Fisik
Perkembangan fisik adalah perkembangan-perkembangan dimana keterampilan moterik kasar dan motorik halus sangat berkembang pesat.
A. Tinggi dan Berat Badan a
Anak-anak dengan usia sebaya dapat memperlihatkan tinggi tubuh yang sangat berbeda, tetapi pola tinggi tubuh mereka tetap mengikuti aturan yang sama, selama masa anak-anak awal, tinggi rata-rata bertumbuh 2,5 inci dan berat bertamah antara 2,5-3,5 kg setiap tahunnya. Pada usia tiga tahun tinggi anak sekitar 16,5 kg. pada usia lima tahun, tinggi anak sekitar 43,6 inci dan beratnya 21 kg.
B. Perkembangan Otak
Salah satu perkembangan fisik yang paling penting selama masa perkembangan awal masa anak-anak adalah perkembangan otak. Otak kepala bertumbuh lebih pesat daripada tubuh bagian manapun. Pada saat bayi mencapai usia dua tahun, ukuran otaknya rata-rata 75% dari otak orang dewasa, pertumbuhan otak pada masa awal anak-anak disebabkan oleh pertambahan jumlah dan ukuran urat syaraf yang berujung didalam dan di daerah otak. Beberapa pertambahan otak disebabkan oleh pertambahan myelination, yaitu suatu proses dimana sel-sel urat saraf di tutp dan disekat dengan suatu sel-sel lemak.
C. Perkembangan Motorik
Perkembangan fisik pada masa anak-anak di tandai dengan berkembangnya keterampilan motorik, baik kasar maupun halus. Sekitar usia tiga tahun anak dapat berjalan dengan baik dan usia empat tahun anak hampir menguasai cara berjalan orang dewasa. Perkembangan motorik dibagi menjadi dua yaitu, motorik kasa dan halus.
Perkembangan motorik pada awal masa anak-anak
Usia/tahun Metorik kasar Motorik halus
2,5-3,5 Berjalan dengan baik: berlari lurus kedepan dan melompat Meniru sebuah lingkaran; tulisan cakar ayam, dapat makan menggunakan sendok menyusun berberapa kotak
3,5-4’5 Berjalan dengan 80% langkah oranf dewasa, berlari 1/3 kecepatan orang dewasa, melempar menangkap bola besar,tetapi lengan masih kaku. Menngancingkan baju, meniru bentuk sederhana, membuat gambar sederhana.
4,5-5,5 Menyeimbangkan badan diatas satu kaki, berlari jauh tanpa jatuh, dapat berenang di air yang dangkal Menggunting, menggambar orang, meniru angka danhuruf sederhana, membuat susunan yang kompleks dengan kotak-kotak.
PERKEMBANGAN KOGNITIF
Perkembangan kognitif adalah perkembangan kemampuan anak mengeksplorasi lingkungan karena bertambah besarnya koordinasi pengendalian motorik, maka dunia kognitif anak berkembang pesat, makin kreatif,bebas dan imajinatif.
A. Perkembangan kognitif menurut pieget
Perkembangan kognitif pada masa awal anak-anak dinamakan tahap pra-oprasional yang berlangsung dari usia dua hingga tujuh tahun.pada tahap ini konsep yang stabil di bentuk penalaran mental muncul, egosentris mulai kuat dan kemudian melemah, serta terbentuknya keyakinan terhadap hal yang magis. Dalam istilah pra-oprasional menunjukan bahwa pada tahap ini teori pieget di fokuskan kepada keterbatasan pemikiran anak. Istilah oprasional menunjukan pada aktifitas yang memungkinkan anak untuk memikirkan peristiwa pengalaman yang di alaminya.
B. Perkembangan presepsi
Pada masa perkembangan persepsi, seorang anak dapat melihat objek- objek yang jauh dan hampir sempurna tetapi disini mengalami kesukaran dalam memfokuskan penglihatan pada objek-objek dekat.
C. Perkembangan memori (daya ingat)
Mengukur memori anak-anak jauh lebih mudah, karena anak-anak telah memberikan reaksi secara verbal. Komponen penting yaitu:
1. Memori jangka pendek
Individu dapat menyimpan informasi selama 15 hingga 30 detik, dengan asumsi tidak ada latihan atau pengulangan. Memori jangka pendek yaitu jumlah item yang dapat di ulang kembali dengan tepat sesudah satu penyajian tunggal. Materi yang di pakai merupakan rangkaian urutan tidak berhubungan satu sama lain, berupa angka,huruf atau symbol. Menurut matlin (1994) (dalam desmita 2005: 135) , di bandingkan dengan anak-anak yang lebih besar atau orang dewasa, anak yang lebih kecil lebih mungkin untuk menyimpan materi berupa visual dalam jangka pendek.
2. Memori jangka panjang
Menurut studi yang dilakukan oleh brown dan scot (dalam desmita 2005:136), terlihat dalam usia anak empat tahun mencapai ketepatan 75% dari waktunya dalam merekognisi yang baik sekalipun telah mengalami penundaan untuk jangka waktu yang lama.
D. Perkembangan Atensi
Atensi pada anak telah berkembang pada masa bayi. Aspek-aspek atensi yang berkembang selama masa bayi ini memiliki arti yang sangat penting selama tahun-tahun pra sekolah. Penelitian telah menunjukan bahwa hilangnya atensi (habituation) dan pulihnya atensi( dishabituation) bila diukur pada 6 bulan pertama masa bayi, berkaitan dengan tingginya kecerdasan pada tahun-tahun pra sekolah.
E. Perkembangan Metakognitif
Menurut Margaret w. matlin 1994 (dalam desmita,2005; 136), metakognitif adalah pengetahuan kesadaran tentang proses kognisi atau kesadaran kita tentang pemikiran. Metakognitif merupakan suatu proses kognitif kita sendiri. Metakognitif ini memiliki arti yang sangat penting, karena pengetahuan kita sendiri dapat memacu kita dalam menata suasana dan menyeleksi strategi untuk meningkatkan kemampuan kognitif kita dimasa mendatang.
F. Perkembangan Bahasa
Pada masa ini, perkembangan bahasa sangat cepat, mereka telah mengalami sejumlah nama-nma hubungan dan antara symbol-simbol. Dan dapat membedakan berbagai benda di sekitarnya serta melihat hubungan fungsional antara benda ini dan itu.
Perkembangan Psikososial
Disamping perkembangan fisik dan kognitif sebagaimana telah di bicarakan di atas, masa awal anak-anak juga ditandai dengan perkembangan psikososial yang cukup pesat. Perkembangan psikososial yang terjadi pada masa awal anak-anak, diantaranya hubungan dengan orang lain (orang tua & teman sebaya), bermain dan perkembangan moral.
a. Hubungan dengan orang tua
Sejumlah ahli mempercayai bahwa kasih sayang orang tua atau pengasuhnya selama beberapa tahun pertama kehidupan merupakan kunci utama perkembangan sosial anak, meningkatkan kemungkinan anak memiliki kompetensi secara sosial dan penyesuaian diri yang baik pada tahun-tahun prasekolah dan sesudahnya.
Salah satu aspek penting dalam hubungan orang tua dan anak adalah gaya pengasuhan yang diterapkan oleh orang tua. Studi klasik tentang hubungan orang tua dan anak yang dilakukan oleh Diana Baumrind, 1972 (penelitian dalam Lerner & Hultsch, 1983) merekomendasikan tiga tipe pengasuhan yang dikaitkan dengan aspek-aspek yang berbeda dalam tingkah laku sosial anak, yaitu otoritatif, otoriter dan permisif
b. perkembangan dengan teman sebaya
teman sebaya sebagai sebagai kelompok social sering di definisikan sebagai semua orang yang memiliki kesamaan tingkat usia, menurut parker dalam psikologi perkembangan, desmita (2005: 145). Akan tetapi belakangan definisi teman sebayalebih di tekankan pada kesamaan tingkah laku atau psikologis menurut lewis & rosenblum,1975 (dalam psikologi perkembangan,desmita,2005:145)
sejumlah penelitian telah merekomendasikan betapa hubungan social dengan teman sebaya memiliki arti yang sangat penting bagi perkembangan priodi anak. Salah satu fungsi kelompok teman sebaya yang paling penring ialah menyediakan suatu sumber dan perbandingan dunia luar keluarga. Anak-anak menerima umpan balik tentang kemampuan mereka dari kelompok teman sebaya. Anak-anak mengevaluasi apakah yang mereka lakukan lebih baik,sama atau lebihjelek dari yang di lakukan dengan anak-anak lain. Mereka menggunakan orang lain sebagai tolak ukur membandingkan dirinya, proses pembandingan social ini merupakan dasar bagi pembentukan rasa harga diri dan gambara diri anak-anak.
Perkembangan Moral
Perkembangan moral adalah berkaitan dengan aturan atau konvensi tentang apa yang seharusnya dilakukan oleh manusia dalam interaksinya dengan orang lain. Seseorang ketika dilahirkan tidak memiliki moral, tetapi dalam dirinya terdapat potensi moral yang siap untuk dikembangkan. Karena itu, melalui pengalamannya berinteraksi dengan orang lain, individu belajar memahami tentang perilaku mana yang baik, yang boleh dikerjakan dan tingkah laku mana yang buruk, yang tidak boleh dikerjakan.
Teori belajar sosial melihat tingkah laku moral sebagai respon atas stimulus. Dalam hal ini, proses-proses penguatan, penghukuman, dan peniruan digunakan untuk menjelaskan perilaku moral.Perkembangan moral pada anak dapat berlangsung melalui beberapa cara yaitu, Pendidikan langsung, baik oleh orang tua, guru atau orang dewasa lainnya. Identifikasi, dengan cara meniru tingkah laku moral seseorang yang menjadi idolanya. Proses coba-coba (trial dan error), yaitu mengembangkan tingkah laku moral secara coba-coba
Perkembangan fisik adalah perkembangan-perkembangan dimana keterampilan moterik kasar dan motorik halus sangat berkembang pesat.
A. Tinggi dan Berat Badan a
Anak-anak dengan usia sebaya dapat memperlihatkan tinggi tubuh yang sangat berbeda, tetapi pola tinggi tubuh mereka tetap mengikuti aturan yang sama, selama masa anak-anak awal, tinggi rata-rata bertumbuh 2,5 inci dan berat bertamah antara 2,5-3,5 kg setiap tahunnya. Pada usia tiga tahun tinggi anak sekitar 16,5 kg. pada usia lima tahun, tinggi anak sekitar 43,6 inci dan beratnya 21 kg.
B. Perkembangan Otak
Salah satu perkembangan fisik yang paling penting selama masa perkembangan awal masa anak-anak adalah perkembangan otak. Otak kepala bertumbuh lebih pesat daripada tubuh bagian manapun. Pada saat bayi mencapai usia dua tahun, ukuran otaknya rata-rata 75% dari otak orang dewasa, pertumbuhan otak pada masa awal anak-anak disebabkan oleh pertambahan jumlah dan ukuran urat syaraf yang berujung didalam dan di daerah otak. Beberapa pertambahan otak disebabkan oleh pertambahan myelination, yaitu suatu proses dimana sel-sel urat saraf di tutp dan disekat dengan suatu sel-sel lemak.
C. Perkembangan Motorik
Perkembangan fisik pada masa anak-anak di tandai dengan berkembangnya keterampilan motorik, baik kasar maupun halus. Sekitar usia tiga tahun anak dapat berjalan dengan baik dan usia empat tahun anak hampir menguasai cara berjalan orang dewasa. Perkembangan motorik dibagi menjadi dua yaitu, motorik kasa dan halus.
Perkembangan motorik pada awal masa anak-anak
Usia/tahun Metorik kasar Motorik halus
2,5-3,5 Berjalan dengan baik: berlari lurus kedepan dan melompat Meniru sebuah lingkaran; tulisan cakar ayam, dapat makan menggunakan sendok menyusun berberapa kotak
3,5-4’5 Berjalan dengan 80% langkah oranf dewasa, berlari 1/3 kecepatan orang dewasa, melempar menangkap bola besar,tetapi lengan masih kaku. Menngancingkan baju, meniru bentuk sederhana, membuat gambar sederhana.
4,5-5,5 Menyeimbangkan badan diatas satu kaki, berlari jauh tanpa jatuh, dapat berenang di air yang dangkal Menggunting, menggambar orang, meniru angka danhuruf sederhana, membuat susunan yang kompleks dengan kotak-kotak.
PERKEMBANGAN KOGNITIF
Perkembangan kognitif adalah perkembangan kemampuan anak mengeksplorasi lingkungan karena bertambah besarnya koordinasi pengendalian motorik, maka dunia kognitif anak berkembang pesat, makin kreatif,bebas dan imajinatif.
A. Perkembangan kognitif menurut pieget
Perkembangan kognitif pada masa awal anak-anak dinamakan tahap pra-oprasional yang berlangsung dari usia dua hingga tujuh tahun.pada tahap ini konsep yang stabil di bentuk penalaran mental muncul, egosentris mulai kuat dan kemudian melemah, serta terbentuknya keyakinan terhadap hal yang magis. Dalam istilah pra-oprasional menunjukan bahwa pada tahap ini teori pieget di fokuskan kepada keterbatasan pemikiran anak. Istilah oprasional menunjukan pada aktifitas yang memungkinkan anak untuk memikirkan peristiwa pengalaman yang di alaminya.
B. Perkembangan presepsi
Pada masa perkembangan persepsi, seorang anak dapat melihat objek- objek yang jauh dan hampir sempurna tetapi disini mengalami kesukaran dalam memfokuskan penglihatan pada objek-objek dekat.
C. Perkembangan memori (daya ingat)
Mengukur memori anak-anak jauh lebih mudah, karena anak-anak telah memberikan reaksi secara verbal. Komponen penting yaitu:
1. Memori jangka pendek
Individu dapat menyimpan informasi selama 15 hingga 30 detik, dengan asumsi tidak ada latihan atau pengulangan. Memori jangka pendek yaitu jumlah item yang dapat di ulang kembali dengan tepat sesudah satu penyajian tunggal. Materi yang di pakai merupakan rangkaian urutan tidak berhubungan satu sama lain, berupa angka,huruf atau symbol. Menurut matlin (1994) (dalam desmita 2005: 135) , di bandingkan dengan anak-anak yang lebih besar atau orang dewasa, anak yang lebih kecil lebih mungkin untuk menyimpan materi berupa visual dalam jangka pendek.
2. Memori jangka panjang
Menurut studi yang dilakukan oleh brown dan scot (dalam desmita 2005:136), terlihat dalam usia anak empat tahun mencapai ketepatan 75% dari waktunya dalam merekognisi yang baik sekalipun telah mengalami penundaan untuk jangka waktu yang lama.
D. Perkembangan Atensi
Atensi pada anak telah berkembang pada masa bayi. Aspek-aspek atensi yang berkembang selama masa bayi ini memiliki arti yang sangat penting selama tahun-tahun pra sekolah. Penelitian telah menunjukan bahwa hilangnya atensi (habituation) dan pulihnya atensi( dishabituation) bila diukur pada 6 bulan pertama masa bayi, berkaitan dengan tingginya kecerdasan pada tahun-tahun pra sekolah.
E. Perkembangan Metakognitif
Menurut Margaret w. matlin 1994 (dalam desmita,2005; 136), metakognitif adalah pengetahuan kesadaran tentang proses kognisi atau kesadaran kita tentang pemikiran. Metakognitif merupakan suatu proses kognitif kita sendiri. Metakognitif ini memiliki arti yang sangat penting, karena pengetahuan kita sendiri dapat memacu kita dalam menata suasana dan menyeleksi strategi untuk meningkatkan kemampuan kognitif kita dimasa mendatang.
F. Perkembangan Bahasa
Pada masa ini, perkembangan bahasa sangat cepat, mereka telah mengalami sejumlah nama-nma hubungan dan antara symbol-simbol. Dan dapat membedakan berbagai benda di sekitarnya serta melihat hubungan fungsional antara benda ini dan itu.
Perkembangan Psikososial
Disamping perkembangan fisik dan kognitif sebagaimana telah di bicarakan di atas, masa awal anak-anak juga ditandai dengan perkembangan psikososial yang cukup pesat. Perkembangan psikososial yang terjadi pada masa awal anak-anak, diantaranya hubungan dengan orang lain (orang tua & teman sebaya), bermain dan perkembangan moral.
a. Hubungan dengan orang tua
Sejumlah ahli mempercayai bahwa kasih sayang orang tua atau pengasuhnya selama beberapa tahun pertama kehidupan merupakan kunci utama perkembangan sosial anak, meningkatkan kemungkinan anak memiliki kompetensi secara sosial dan penyesuaian diri yang baik pada tahun-tahun prasekolah dan sesudahnya.
Salah satu aspek penting dalam hubungan orang tua dan anak adalah gaya pengasuhan yang diterapkan oleh orang tua. Studi klasik tentang hubungan orang tua dan anak yang dilakukan oleh Diana Baumrind, 1972 (penelitian dalam Lerner & Hultsch, 1983) merekomendasikan tiga tipe pengasuhan yang dikaitkan dengan aspek-aspek yang berbeda dalam tingkah laku sosial anak, yaitu otoritatif, otoriter dan permisif
b. perkembangan dengan teman sebaya
teman sebaya sebagai sebagai kelompok social sering di definisikan sebagai semua orang yang memiliki kesamaan tingkat usia, menurut parker dalam psikologi perkembangan, desmita (2005: 145). Akan tetapi belakangan definisi teman sebayalebih di tekankan pada kesamaan tingkah laku atau psikologis menurut lewis & rosenblum,1975 (dalam psikologi perkembangan,desmita,2005:145)
sejumlah penelitian telah merekomendasikan betapa hubungan social dengan teman sebaya memiliki arti yang sangat penting bagi perkembangan priodi anak. Salah satu fungsi kelompok teman sebaya yang paling penring ialah menyediakan suatu sumber dan perbandingan dunia luar keluarga. Anak-anak menerima umpan balik tentang kemampuan mereka dari kelompok teman sebaya. Anak-anak mengevaluasi apakah yang mereka lakukan lebih baik,sama atau lebihjelek dari yang di lakukan dengan anak-anak lain. Mereka menggunakan orang lain sebagai tolak ukur membandingkan dirinya, proses pembandingan social ini merupakan dasar bagi pembentukan rasa harga diri dan gambara diri anak-anak.
Perkembangan Moral
Perkembangan moral adalah berkaitan dengan aturan atau konvensi tentang apa yang seharusnya dilakukan oleh manusia dalam interaksinya dengan orang lain. Seseorang ketika dilahirkan tidak memiliki moral, tetapi dalam dirinya terdapat potensi moral yang siap untuk dikembangkan. Karena itu, melalui pengalamannya berinteraksi dengan orang lain, individu belajar memahami tentang perilaku mana yang baik, yang boleh dikerjakan dan tingkah laku mana yang buruk, yang tidak boleh dikerjakan.
Teori belajar sosial melihat tingkah laku moral sebagai respon atas stimulus. Dalam hal ini, proses-proses penguatan, penghukuman, dan peniruan digunakan untuk menjelaskan perilaku moral.Perkembangan moral pada anak dapat berlangsung melalui beberapa cara yaitu, Pendidikan langsung, baik oleh orang tua, guru atau orang dewasa lainnya. Identifikasi, dengan cara meniru tingkah laku moral seseorang yang menjadi idolanya. Proses coba-coba (trial dan error), yaitu mengembangkan tingkah laku moral secara coba-coba
Komentar
Posting Komentar