Sekelumit catatan tentang jumlah
Ada pemahaman yang harus digali lebih dalam disini mengenai jumlah. Yang penulis baca dan penulis ketahui sementara ini dalam beribadah, khususnya dalam berthoriqoh, yang di dalamnya mempunyai bacaan, wirid dan dzikir dalam jumlah dan waktu tertentu.
Penulis ingin mengaitkan dengan sholat tasbih, yang kini mulai diistiqomah di Pesantren Ekonomi Darul Uchwah, pada malam sabtu pertama awal bulan masehi menjelang manqiban rutin di malam ahadnya. mengangkat nama tasbih karena di dalamnya terdapat 300x bacaan tasbih.
Menurut penulis, jumlah yang sedemikian rupa itu adalah cara makhluk mendekat kepada penciptanya, juga tak lain merupakan bentuk kerinduan dan kecintaan kepada Dia yang dulu pernah bertemu dan menyatakan janji kepadanya.
Akan tetapi kerinduan dan kecintaan yang sebenarnya tak terletak pada 'jumlah', di balik jumlah ada makna yang lebih, yang tak lain ialah ke-terus-menerus-an.
"... Mencintai cakrawala harus menebas jarak. Mencintaimu harus menjelma aku", begitu yang ditulis Sapardi Djoko Damono dalam puisinya, mungkin juga puisi ini ditemukan Sapardi dalam sujud kedua pada bagian kedua tasbihnya.
Biarkan aku mencintaimu seperti ini; sedikit, akan tetapi tanpa jeda.
Sallim akhlukum fillah ....
_________________________________________
Jakarta, Pesantren Ekonomi Darul Uchwah, 4 November 2017.
Qqqqqlllts
Komentar
Posting Komentar