Wanita melamar pria, kenapa tidak ?
Terlepas dari pro kontra , tren wanita melamar pria merupakan
ikhtiar muslimah dalam mematahlkan mitos perawan tua, mengambil kesempatan
mendapatkan suami idaman dan menyempurnakan agama dengan keberanian yang
beresiko. Makum saja, selain mendapatkan cap tabu secara budaya yang
konservatif, kemungkinan lamaran itu kandas juga bisa saja terjadi. Namun mana
ada hidup yang tanpa resiko! Wanita tinggal memilih, apakah menanti lama tanpa
kejelasan atau menyalakan keberanian mengungkapkan isi hati ?
Prof Abdul Razek al-Jay dari universitas Rabat mengatakan
bahwa secara umum memang kaum lelaki yang melamar perempuan, ini sudah menjadi
tradisi yang sangat lama. Namun dalam dimensi keislaman, perempuan melamar
laki-laki merupakan hak yang di hormati. Pria yang juga anggota Scientific
Circle for Islamic Studies ini mengingatkan, "Istri pertama Nabi Muhammad,
Khadijah adalah salah seoarang perempuan yang melamar Rosulullah."
Dukungan malah banyak berdatangan dari laki-laki, seperti
pemimpin redaksi situs The Justice and Develoment Party's di maroko, Hassan
Al-Haithami mengatakan bahwa secara pribadi tidak masalah baginya menikahi
perempuan yang melamarnya, sepanjang perempuan itu memenuhi syarat untuk
menjadi istrinya.
Al-Haithami menjelaskan, "Tidak ada salahnya seorang
perempuan melamar laki-laki untuk menikah dengannya. Ini masalah perasaan.
Siapapun tidak bisa mengatur perasaan dan memutuskan siapa mengatakan apa.
Bukan hal memalukan bagi perempuan melamar seorang laki-laki. Malah dia itu
perempuan yang berani."
Seorang sosiolog Maroko, Prof. Abdul Samad ad-Dialmi ia tidak
setuju bila wanita yang melamar pria dituduh lancang. Menurutnya
"Masyarakat harus mengakui bahwa ini adalah salah satu hak kaum perempuan."
Secara sosial memang belum lazim, tetapi hal demikian tidak
boleh diharamkan, sebab religiusnya. Melamar seorang lelaki juga hak perempuan
jika dia merasa menemukan lelaki yang memenuhi kriterianya.(inf)
Komentar
Posting Komentar