Rindu Melebur




Ketika berjalan dengan kakinya
Sepi, tertatih-tatih
Ketika berjalan dengan telinganya
Bersama angin bersama burung
Riang bernyanyi menyambut pagi
Ketika berjalan dengan kepalanya
Gunung-gunung bercerita
Rumput bernada
Senandungkan lagu cinta
Ketika berjalan dengan hatinya
Maka menjadi rindu
Menembus dinding akal dan fikir
Kepada bulan kepada matahari
Menjadi abadi
Memancar dari dalam pribadi
Ketika bercerita tentang cinta bagaikan guru cinta.
Berjuta lirik tercipta, beribu puisi teruntai,
semua indah,
Padahal tidak ada sekolah
jurusan ilmu cinta.
Itulah api cinta ketika bergelora
Dari tambang pengembaraan ruhaniah
Ketika api itu larut bersama sinarnya
Membakar sekat dan hijab
Menembus dinding akal dan fikir
Membuka situs-situs Lauh Mahfud
Maka, ruh membaca dan akal menyimpan data.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ushul Fiqh: pengertian amar dan nahi

Pengertian Dharuriyyat, Hajiyyat dan Tahsiniyyat

Makalah : Fiqih Muamalah Ju’alah ( Pemberian Upah )