Pemujamu





Pemujamu
Aku, yang hanya bisa menatap punggungmu
yang hanya dapat menghitung hari-hari ketika ku mengharapkanmu berpaling kepadaku
yang hanya diam-diam mencintaimu, menyayangimu
yang terlalu takut dirimu menjauh ketika kukatakan bahwa aku sayang padamu
Aku tak setegar yang kau bayangkan
Aku menangis. Dalam senyumku aku menangis
Menyesal karena diriku terlalu bodoh mengharapkan cintamu,
ketika kau sudah memeluk cinta darinya
Aku hanya dapat mengenang semua kenangan kita
Kenangan yang tak sengaja kau ciptakan,
yang selalu buatku tersenyum
Kau yang selalu hadir dalam malam-malam gelapku,
menenangkanku, membuatku selalu merasa diperhatikan
Tapi memang sudah takdirku
Tuk menjadi sesuatu yang tak dapat kau peluk
tuk menjadi sesuatu yang tak dapat kau belai
Aku hanya ingin kau tahu,
bahwa aku mencintaimu
dan aku akan selalu menyayangimu,
walau tak mungkin bagimu tuk berbalik dan menatap mataku

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ushul Fiqh: pengertian amar dan nahi

Pengertian Dharuriyyat, Hajiyyat dan Tahsiniyyat

Makalah : Fiqih Muamalah Ju’alah ( Pemberian Upah )