kiat memilih teman
PERSAHABATAN, pertemanan dan pergaulan memiliki pengaruh yang
sangat kuat untuk membuat seseorang menjadi baik maupun buruk. Persahabatan dan
pergaulan dengan orang-orang yang saleh dan berbudi membawa manfaat, sedangkan
persahabatan dan pertemanan dengan orang-orang yang fasik dan durhaka membawa
bahaya. Hanya saja manfaat persahabatan dengan orang saleh atau bahaya
pergaulan dengan pendurhaka tersebut terkadang tidak tampak secara langsung,
akan tetapi secara bertahap dan setelah berlangsung lama.
Rasûlullâh
shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
“Seseorang akan bersama teman duduknya, seseorang itu
akan mengikuti agama sahabatnya, oleh karena itu setiap orang dari kalian
hendaknya memperhatikan siapa yang ia jadikan sebagai teman.” (HR Tirmidzî, Abû
Dâwûd dan Ahmad)
“Permisalan teman duduk yang baik adalah seperti
penjual parfum misk (parfum yang paling mahal dan harum). Bisa jadi dia
memberimu, atau engkau membeli parfumnya, atau engkau mencium keharuman
parfumnya. Sedangkan permisalan teman duduk yang buruk adalah seperti pandai
besi. Bisa jadi dia membakar pakaianmu, atau engkau akan mencium aroma busuk
darinya.” (HR Bukhârî dan Muslim dengan matan sedikit berbeda)
Barang siapa ingin mengetahui bagaimana pengaruh
pergaulan dengan temannya tersebut, apakah ia memperkuat iman, kesadaran
beragama dan amalnya, atau justru sebaliknya, maka hendaknya dia bandingkan
keadaannya setelah bergaul dengan orang itu dengan keadaannya sebelum bergaul
dengannya.
Jika setelah bergaul dengannya ternyata sendi-sendi
iman, akhlak, niat-niat baik untuk beramal salehnya semakin kuat dan kokoh,
sedangkan keburukan dan kejahatannya semakin kecil, maka pergaulan dan
persahabatannya itu bermanfaat bagi agama dan hatinya. Jika persahabatan dan
pergaulan tersebut ia lanjutkan, maka insyâ Allâhia akan memperoleh
manfaat yang sangat besar dan kebaikan yang sangat banyak.
Jika setelah bergaul dengannya ternyata sendi-sendi
keagamaannya menjadi semakin lemah dan menurun, sedangkan kejahatan dan
keburukannya semakin banyak, maka pergaulan tersebut telah membahayakan agama
dan hatinya secara nyata. Jika pergaulan tersebut ia lanjutkan, maka akan
membawa keburukan dan bahaya besar baginya, semoga Allâh melindungi kita
darinya.
Timbanglah semua pergaulan dengan apa yang telah kami
sebutkan di atas. Dan perlu diketahui, ketentuan di atas berlaku sesuai dengan
mana yang lebih kuat.
Artinya, selama kebaikan lebih kuat, maka diharapkan
pergaulan tersebut mampu menarik orang-orang jahat untuk menjadi baik. Dan
selama keburukan lebih kuat, maka dikhawatirkan orang baik yang bergaul dengan
pendurhaka tersebut akan mengikutinya dan menjadi buruk.
Permasalahan ini sangat pelik, orang-orang yang
memiliki mata hati yang jernih akan memahaminya. Diperlukan waktu yang banyak
untuk membahasnya secara terperinci. Sedangkan Rasûlullâh shallallahu ‘alaihi
wa sallam bersabda:
“Teman duduk yang baik lebih utama daripada
menyendiri, dan menyendiri lebih baik daripada bergaul dengan teman yang
buruk.”
(Ucapan Rasul saw yang singkat ini sarat dengan makna)
Rasûlullâh saw telah dikaruniai Allâh kalimat-kalimat ringkas yang penuh makna
yang tidak diperoleh orang-orang terdahulu dan yang akan datang kemudian.
Komentar
Posting Komentar